Home

Rabu, 09 Januari 2013

DIARY LALU

“Ayah, aku menemukan ini di gudang atas!”Putri sulungku ku yang berusia 7 tahun menemuiku yang tengah asyik menonton di ruang tengah.Ia memberikan sebuah buku dengan sampul berwarna merah tua kepadaku.
“Kamu kenapa main ke gudang atas?” tanyaku.
“Bunda yang memberikan ini pada Rani” jawabnya.
“Ya udah, sekarang Rani bantu bunda ya!” ucapku mengusap kepalanya.
Kupegang buku yang diberikan putriku. Bukunya lusuh, sudah lepek dan bau.Tapi aku penasaran, istriku tentu punya alasan memberikan ini padaku.Aku mengecilkan volume TV.Dan mulai membuka lembaran pertama.

Selasa, 01 Januari 2013

Bahagia itu sederhana #2



Nurse? Kenapa aku bisa lulus itu? Jujur, waktu daftar (waktu itu bareng Henny sahabatku), entah apa yang mendorong jemariku untuk mengklik prodi nurse. Baik lah, aku masih menunggu impianku satu lagi, walaupun impian untuk kuliah psikologi sudah benar-benar gagal. aku memejamkan mata, menunggu pengumuman esok hari, tapi tunggu! Bukankah setiap prodi kesehatan ada tesnya? Aku buru-buru meng sms ante Vina untuk mencari informasi. Dan benar, ada tes kesehatan, dan parahnya, tes itu hanya tgl 1-2 September. Aku masih menunggu esok.
Esok paginya, jam 8 aku bersama nenekku pergi ke STKIP untuk melihat pengumuman dan ternyata belum ada. Sedangkan tiket untuk pulang ke Jambi, jam 11. Rencana awalnya, kalau tidak lulus di STKIP, aku ambil keperawatan di Jambi, dan berangkat jam 11 siang, karena pengumuman di STKIP perkiraanku jam 9. Kami bertanya pada satpam, katanya sekitar jam 11. Ya Tuhan, ini benar-benar pilihan. Kalau lulus di STKIP, daftar ulangnya Cuma tgl 3 September. Aku harus benar-benar memilih. Dan pilihanku adalah PSIK *setelah dihasud oom ku :D*. jadi aku pulang ke Jambi sama ante Vina. Dan ini merupakan perjalanan yang sangat mengesankan.

Bahagia itu sederhana #1


Setiap orang punya impian, punya harapan yang tentunya ingin diwujudkan. Kalian juga kan? Aku juga. Impian, sebuah kata yang dimiliki semua orang, dari anak kecil hingga nenek-nenek pun punya impian.
Impian itu tentu akan sangat menyenangkan jika terwujud. Tapi, bagaimana jika impian hanya lah tinggal sebuah impian? yang gagal diwujudkan. Gagal diwujudkan, berarti ada usaha untuk mewujudkannya, itu lebih baik, dari pada batal untuk mewujudkannya.
Seperti aku, aku punya banyak impian yang ingin aku wujudkan. Impian aku itu tentang kuliah. Dari SMP aku memimpikan kuliah psikologi di UI. Entah apa yang membuat ku tertarik pada ilmu jiwa tersebut. Aku ingin namaku itu Liski Husdila, S.Psi. Mungkin karena aku orang yang selalu ingin tau tentang banyak hal, ingin tau mengapa seseorang bersikap seperti ini, mengapa seseorang suka ini, apa yang harus dilakukan? Aku ingin mempelajari orang-orang sekitar.
Tamat SMA, 2 kata yang sangat aku tunggu. Dan itu akhirnya terjadi. Dan aku ingin mewujudkan impianku itu. Aku mencoba bicara kepada kedua orang tuaku. Awalnya mama tidak setuju dengan jurusan dan Universitas pilihanku. Oke lah, aku mengalah, aku mencoret nama Universitas Indonesia menjadi Universitas Negeri Padang. Walaupun aku sudah mengalah, mama masih tetap tidak setuju dengan prodi pilihanku. Aku berjuang mencari dukungan, yang ku harap dukungan itu bisa membujuk mama. Aku menelepon tanteku yang di Padang, tante Vina sama tante Niza. Tidak hanya mereka. Aku berbicara pada papa, yang mengerti aku, berusaha mencari informasi tentang prodi psikologi untuk menjelaskan pada mama. Papa mengerti aku. I love you papa.