Home

Minggu, 05 Juli 2015

Rempongnya buka puasa bareng

Nggak terasa bulan Ramadhan sudah datang. Umat Islam diseluruh dunia menyambut gembira datangnya bulan Ramadhan. Karena bulan Ramadhan itu sangat istimewa. Bulan Ramadhan, jadi bulan dimana reunian terjadi, bulan dimana sore mendadak rame.

Sebenarnya kali ini gue ingin bicara tentang buka bersama. Kalau bulan puasa, pastinya banyak dong jadwal buka bersama. Buka bersama teman SD, teman SMP, teman SMA, teman organisasi inilah, itulah. Nggak bisa dipungkiri dong ya dompet menipis, meringis. Dari uang yang berlipat-lipat sekarang tinggal selipat. Apalagi anak kos. Ah, kasian sekali.

Gue termasuk orang yang suka buka puasa bareng, soalnya maklum gue anak kos, buka puasanya sendiri. Jadinya kalo ada teman yang mengajak buka bareng, gue orang pertama yang daftar. Tapi tahukah kalian, bagaimana rempongnya buka puasa bareng itu? Sebenarnya buka puasa bareng itu apa sih tujuannya?

Buka puasa bareng itu pertama susahnya ngumpulin orang-orang. Misalkanlah dijadwalkan hari Senin. Ada aja yang nggak bisa. Lagi ujian lah, praktikumlah, banyak tugaslah. Oke dijadwalkan ulang hari selasa. Pasti ada aja yang nggak bisa. Mau nemenin nyokaplah, ada buka jadwal buka puasa juga lah, inilah, itulah, apalah, ah entahlah. Nah ketika dijadwalkan weekend, alasannya juga pasti aja ada. “gue nggak bisa, gue pulang weekend ini, belum buka dirumah gue”. Pasti ada aja yang nggak bisa. Jadi, untuk mengumpulkan manusianya, harus merelakan ataupun menyisihkan sedikit waktunya. Kalau nggak, sampe lebaran juga nggak ada yang bisa.

Setelah fix nih jadwalnya kapan, permasalahan berikunya yang pasti muncul adalah “mau buka puasa dimana?”. Nyari tempat juga rada susah. Ada yang menyarankan makanan Indonesia. Ada yang menyarankan makanan timur. Masalahnya adalah nggak semua orang punya selera yang sama. Yang kuliahnya di Jawa mungkin maunya makanan yang manis manis. Yang dari Sumatera mungkin maunya yang pedas-pedas. Yang kuliahnya di luar negeri mungkin maunya di restoran. Nah ini lagi, masalah budget. Nggak semua orang bakal bilang “gue sih ikut aja berapa bayarnya”. Ya kan? Untuk itu, carilah tempat makan yang makanannya berasal darimana kamu sebelum berpisah dengan teman-temanmu. Kalau kalian berasal dari sekolah Sumatera, maka carilah tempat makan yang makanannya rasa Sumatera. Soal makanan, kalo gue sih nggak perlu yang mahal dan aneh –yang dari namanya aja bisa dijadikan judul skripsi. Cukup dengan makanan yang semua orang pasti suka.

Kelar? Nggak lah. Ada aja yang dipertanyakan. Pertanyaan-pertanyaan yang pasti muncul seperti “eh kita ngumpul dimana?”, “kita ngumpul jam berapa?”, “kita pake baju apaan ini?”. Untuk masalah baju, ini adalah hal yang paling gue herankan disetiap acara buka bareng. Ada yang setuju dresscodenya ini, ada yang setuju dresscode nya itu, ada yang setuju pakaiannya bebas aja. Rempongkan? Yah namanya juga manusia. Punya ego masing-masing. Tidak semua orang punya baju yang sama. Rempongkan? Buka bareng yang awalnya bertujuan untuk menikmati kebersamaan, berbagi kabar, jadi permasalahan ketika “pakaian” di munculkan.


Sebenarnya apa sih tujuan buka bareng itu? Mau ngumpul? Mau kangen-kangenan? Mau ketemu mantan? Atau mau foto-foto? Luruskan niat terlebih dahulu, kesampingkan ego dulu. Nggak perlu lah mempermasalahkan hal-hal yang seharusnya nggak perlu diperdebatkan. Tadinya yang adem, eh tiba-tiba serasa lagi camping di matahari. Kan nggak lucu. Ayo lah, ini bulan puasa, sucikan hati, jernihkan pikiran.

2 komentar:

  1. asik, minal aidin wal faidzin ( baca : mohon maaf lahir dan bathin ) kepada mbak eL

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selamat lebaran. Mohon ma'af lahir batin juga, Ki.

      Hapus