Pernah
dengar kalo nyaman, ngapain pindah?. Atau
sinonimnya kalo nggak nyaman ya pindah. Kalo gue sih pertama kali mendengar
kalimat itu di filmnya Radityadika yang berjudul manusia setengah salmon. Tapi, apakah harus pindah kalau nggak
nyaman?
Misalkan
aja, kita punya pacar, anggaplah gue (yang sebenarnya masih jomblo). Gue punya
pacar yang seumuran sama gue. Dia baik, ganteng, tinggi, nggak suka ngatur,
peka kode gue, loyal banget sama gue, perhatian dan seratus sifat baik lainnya
dia miliki. Gue bisa jadi diri gue sendiri ketika sama dia. Gue bisa ngupil
sesuka hati didepan dia. Gue bisa pergi makan dipinggir jalan sama dia walaupun
gue pakai baju tidur. Tapi ada satu hal kelakuan dia yang buat gue nggak
nyaman, misalkan setiap jalan kami harus pegangan, kalo makan harus dempetan,
mungkin kalo bisa satu bangku berdua. Gue nggak nyaman dong? Terus, gue harus
pindah ke lain hati?