Home

Rabu, 20 Mei 2015

Kenapa harus pindah kalau nggak nyaman?



Pernah dengar kalo nyaman, ngapain pindah?. Atau sinonimnya kalo nggak nyaman ya pindah. Kalo gue sih pertama kali mendengar kalimat itu di filmnya Radityadika yang berjudul manusia setengah salmon. Tapi, apakah harus pindah kalau nggak nyaman?
Misalkan aja, kita punya pacar, anggaplah gue (yang sebenarnya masih jomblo). Gue punya pacar yang seumuran sama gue. Dia baik, ganteng, tinggi, nggak suka ngatur, peka kode gue, loyal banget sama gue, perhatian dan seratus sifat baik lainnya dia miliki. Gue bisa jadi diri gue sendiri ketika sama dia. Gue bisa ngupil sesuka hati didepan dia. Gue bisa pergi makan dipinggir jalan sama dia walaupun gue pakai baju tidur. Tapi ada satu hal kelakuan dia yang buat gue nggak nyaman, misalkan setiap jalan kami harus pegangan, kalo makan harus dempetan, mungkin kalo bisa satu bangku berdua. Gue nggak nyaman dong? Terus, gue harus pindah ke lain hati?